Samuele Dalla Bona Ungkap Drama Inzaghi vs Shevchenko Jelang Final Liga Champions 2003
Mantan gelandang AC Milan, Samuele Dalla Bona, baru-baru ini membuka kisah mengejutkan mengenai perselisihan besar antara Filippo Inzaghi dan Andriy Shevchenko sebelum final Liga Champions 2003 melawan Juventus. Ia menyebut, insiden itu sampai harus dilerai oleh sang kapten legendaris, Paolo Maldini.
Dalla Bona menceritakan perjalanannya di dunia sepak bola dalam sebuah wawancara dengan Gazzetta dello Sport. Gelandang asal Italia ini memulai debut profesionalnya di Chelsea pada tahun 1998, setelah bergabung dari akademi Atalanta. Ia bahkan mengakui sempat "kabur" dari asrama La Dea demi bisa bergabung dengan The Blues kala itu.
Meskipun hanya membuat 16 penampilan bersama Rossoneri, Dalla Bona merupakan bagian dari skuad Milan yang berhasil meraih trofi Liga Champions di bawah asuhan Carlo Ancelotti pada tahun 2003. Milan kala itu mengalahkan Juventus lewat adu penalti di Old Trafford.
Perkelahian Panas Inzaghi-Shevchenko Terungkap
“Saya menonton final melawan Juventus dari tribun. Saya ingat ada perdebatan sengit antara Inzaghi dan Sheva selama sesi latihan terakhir; mereka benar-benar saling berhadapan. Maldini kemudian datang dan menyuruh mereka untuk berhenti,” kenang Dalla Bona.
“Seorang kapten sejati, ia selalu membuat saya sedikit canggung, jujur saja. Pippo [Inzaghi], di sisi lain, adalah seorang kanibal. Sebelum Final, ia berlatih lari sendiri di lapangan golf.”
Masa bakti Dalla Bona di Milan terbilang singkat dan, menurut mantan gelandang ini, sebagian besar ditentukan oleh satu pertandingan spesifik.
Pertandingan melawan Real Madrid, saat saya menjadi starter di Bernabeu, sangat membekas bagi saya,” ujarnya.
“Saya hanya bermain satu babak, dan tampil buruk. Ancelotti menempatkan saya di sayap kanan, dan di depan saya ada Roberto Carlos yang berlari seribu mil per jam. Saya mendapat kartu kuning setelah 15 menit dan kemudian ditarik keluar. Itu adalah sebuah ujian. Jika saya berhasil melaluinya, saya akan terus bermain. Sayangnya, sepak bola Italia memang seperti ini. Anda langsung dihakimi.”
Dalla Bona juga pernah membela klub Serie A lainnya seperti Bologna, Lecce, Sampdoria, Napoli, dan Verona. Sebelumnya, ia memang dikenal sangat kritis terhadap sepak bola Italia, bahkan pernah mengatakan itu membuatnya "muak."
Penyesalan Dalla Bona Meninggalkan Chelsea
“Mungkin saya berlebihan, tetapi apa yang mengelilingi dunia ini [sepak bola Italia] sangat toksik, merugikan,” tegasnya.
“Di sini, suatu hari Anda dianggap buruk, dan hari berikutnya Anda adalah yang terbaik. Ya, itu menjijikkan.”
Di sisi lain, Dalla Bona merasakan "jenis sepak bola yang berbeda" di Chelsea, "tanpa tekanan."
“Panucci dan Ranieri sudah memperingatkan saya untuk tidak kembali [ke Italia]. Bagaimanapun, pada tahun 2001, saya menolak tawaran dari Venezia, dan klub membekukan saya. Setelah dua bulan, Claudio [Ranieri] membawa saya kembali ke skuad, tetapi di akhir musim, saya pergi. Saya masih memikirkannya hingga hari ini. Seharusnya saya bertahan di sana seumur hidup,” ia mengakui dengan penyesalan.
(LC/GN)
sumber : ca.sports.yahoo.com
Leave a comment