Masa depan peran Neymar di tim nasional Brazil telah menjadi topik perdebatan hangat selama berbulan-bulan, terutama mengingat absensinya yang berulang sejak Carlo Ancelotti mengambil alih kursi pelatih. Menjelang FIFA World Cup 2026, gelandang Manchester United, Casemiro, turut angkat bicara dan bahkan menggunakan Lionel Messi sebagai contoh.
Dukungan Penuh dari Casemiro
Dalam sebuah wawancara dengan GE, Casemiro menyatakan dukungannya kepada Neymar. “Kami tidak bisa mencoretnya jika dia bermain bagus,” kata Casemiro. “Jika dia dalam kondisi fisik dan mental yang prima, dia tanpa ragu adalah yang terbaik. Saya sangat mengaguminya sebagai seorang pemain.”
Pernyataan ini merupakan dukungan kuat bagi sang penyerang di tengah momen yang sensitif, mengingat tidak hanya absennya dia dari skuad Brazil untuk jeda internasional November lalu, tetapi juga kritik tajam yang ia hadapi atas performa dan kebugarannya.
Gelandang berusia 33 tahun itu sekali lagi menekankan pentingnya Neymar tetap sehat. “Jika dia dalam kondisi bagus, dia akan sangat penting bagi kami karena dia adalah pemain kelas dunia… Dia sangat diperlukan untuk tim nasional mana pun,” ujar Casemiro.
“Saya sudah mengenal Neymar sejak dia berusia 12 tahun. Dia bermain untuk Santos, saya bermain untuk Moreira. Dia selalu sangat, sangat berbeda. Dia bisa menentukan hasil pertandingan kapan saja,” tambah Casemiro. “Merupakan suatu kehormatan bisa mengatakan saya pernah bermain dengan Neymar. Itu luar biasa. Dan dalam kehidupan sehari-hari, saya sangat mengenal timnya dan cara dia bekerja.”
Membandingkan Neymar dengan Messi
Dalam percakapan yang sama, Casemiro menjelaskan bahwa Brazil memerlukan rencana spesifik untuk memaksimalkan kemampuan penyerang tersebut. “Bukan berarti Neymar hanya diam saja sementara kami semua berlari. Itu tidak ada,” kata Casemiro.
“Namun Argentina melakukan itu,” lanjut Casemiro. “Julian Alvarez mundur ke belakang sementara Messi bermain sebagai false nine. Mereka bertahan dengan blok rendah, dan Messi tetap di depan,” jelas gelandang Manchester United itu, merujuk pada sistem Argentina di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Memang, selama tahun-tahun terakhir Lionel Scaloni melatih Argentina, Messi menikmati kebebasan penuh dengan bola tetapi juga memiliki peran yang jelas saat bertahan. Ia tetap menjadi pemain paling depan, melakukan tekanan jika memungkinkan, dan membantu rekan satu timnya dalam fase tersebut.
Namun, justru penyerang tengah—baik Julian Alvarez atau Lautaro Martinez—yang mundur lebih dalam untuk menjaga pemain yang seharusnya menjadi tanggung jawab Messi. Formasi tersebut memungkinkan bintang tim untuk menghemat energi, menyimpannya untuk apa yang paling ia kuasai: menciptakan peluang berbahaya di dekat kotak penalti lawan.
Gagasan Ancelotti yang Sejalan
Komentar Casemiro tentang peran Lionel Messi sebagai ‘false nine’ bersama Argentina, dan bagaimana hal itu bisa menjadi model bagi Neymar, sejalan dengan pernyataan yang dibuat oleh pelatih kepala Brazil beberapa hari sebelumnya mengenai idenya untuk sang penyerang.
“Saya pikir dia perlu bermain lebih sentral, bukan sebagai winger, karena winger dalam sepak bola modern adalah pemain yang juga harus membantu pertahanan,” kata Ancelotti dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Placar. “Ketika Anda bermain sedikit lebih sentral, pekerjaan bertahan jauh lebih sedikit dibandingkan saat Anda bermain sebagai winger.”
Sang pelatih kemudian berspekulasi tentang bagaimana Neymar mungkin beradaptasi bermain sebagai ‘false nine’, mirip dengan peran Messi di Argentina dalam beberapa kesempatan. “Bisa jadi itu posisi idealnya,” aku Ancelotti. “Saya juga berpikir bahwa pemain yang sangat berbakat, lebih dekat ke gawang, memiliki lebih banyak kesempatan untuk mencetak gol.”
Konteks dan Dampak
Diskusi mengenai peran Neymar dalam taktik Brazil menunjukkan bahwa baik Casemiro maupun Ancelotti melihat potensi besar pada sang bintang, asalkan ia bisa menemukan posisi yang tepat untuk memaksimalkan talentanya sambil meminimalkan beban defensif. Dengan Piala Dunia 2026 yang semakin dekat, adaptasi Neymar ke peran yang lebih sentral, mencontoh efektivitas Messi, bisa menjadi kunci bagi ambisi Brazil untuk meraih gelar juara. Fleksibilitas taktik ini akan sangat penting untuk memanfaatkan kemampuan Neymar yang unik dan mengintegrasikannya secara efektif dalam strategi tim.
(SA/GN)
sumber : worldsoccertalk.com
Leave a comment