Home Sepakbola Liga Lainnya João Félix Panasi Laju UCL Al-Nassr Tanpa CR7.
Liga Lainnya

João Félix Panasi Laju UCL Al-Nassr Tanpa CR7.

Share
João Félix Panasi Laju UCL Al-Nassr Tanpa CR7.
Share

Joao Felix Bintang Baru Al-Nassr: Gemilang Tanpa Cristiano Ronaldo

Pada Rabu malam yang dingin di Tajikistan, Stadion Markazii Jumhuriyavii menjadi saksi kisah yang semakin sering terdengar: Joao Felix, mantan wonderkid Benfica, kini menjadi bintang yang bersinar terang bagi raksasa Arab Saudi, Al-Nassr. Dengan Cristiano Ronaldo—bisa dibilang nama terbesar di klub—diistirahatkan di Riyadh, semua mata tertuju pada Felix. Dan ia tidak mengecewakan.

Kemenangan telak 4-0 Al-Nassr atas Istiklol di AFC Champions League Two bukan sekadar menunjukkan kedalaman skuad. Ini adalah narasi tentang sebuah tim yang berkembang, di mana pahlawan-pahlawan baru bermunculan sementara para legenda dijaga dengan hati-hati. Pelatih kepala Jorge Jesus memilih rotasi besar, tidak hanya mengistirahatkan Ronaldo tetapi juga bintang-bintang lain seperti Sadio Mane dan Kingsley Coman. Namun, meski dengan perubahan ini, ritme permainan Al-Nassr tidak pernah goyah.

Strategi Rotasi dan Absennya Ronaldo

Absennya Ronaldo merupakan keputusan strategis. Di usianya yang menginjak 40 tahun, ia tetap menjadi ikon, namun menit bermainnya kini dikelola dengan cermat. Seperti dijelaskan oleh Jorge Jesus, “Saya pikir ini adalah waktu terbaik untuk mengistirahatkan Cristiano Ronaldo. Dia saat ini berusia 40 tahun, dan kami khawatir dia akan mengalami cedera, itulah sebabnya saya memutuskan untuk tidak memasukkannya. Untuk pertandingan di luar Arab Saudi, kami memutuskan untuk mengistirahatkan Ronaldo.”

Partisipasi Al-Nassr di AFC Champions League Two—kompetisi kontinental lapis kedua di Asia—mencerminkan fase transisi. Setelah musim 2024-25 yang membuat mereka finis ketiga di Liga Pro Saudi, klub memasuki kompetisi ini dengan misi yang jelas: berkumpul kembali, membangun ulang, dan menemukan kembali formula kemenangan mereka. Meski Ronaldo absen di semua pertandingan penyisihan grup, klub tetap mempertahankan rekor sempurna, memenangkan semua lima pertandingan sejauh ini.

Baca juga:  Islington Menyala: Malam Liga Champions Tiba!

Transformasi Joao Felix: Dari Eropa ke Kemenangan di Arab Saudi

Perjalanan Felix ke Riyadh tidaklah mudah. Tugasnya di Atletico Madrid, Barcelona, Chelsea, dan AC Milan ditandai dengan kilasan kejeniusan namun pada akhirnya mengecewakan. Ekspektasi tinggi seringkali memberatkan, dan peluang terkadang luput begitu saja. Namun di Al-Nassr, narasinya berubah. Dengan catatan 14 gol dalam 15 pertandingan, Felix telah menemukan kembali ketajamannya, bahkan melampaui Ronaldo dalam daftar pencetak gol klub.

Melawan Istiklol, Felix membuka skor pada menit ke-12, dengan tenang mengkonversi penalti dan mengatur suasana malam itu. Pengaruhnya tidak berhenti sampai di situ; menjelang akhir pertandingan, ia memberikan assist untuk gol Sadio Mane, menyoroti chemistry-nya yang semakin meningkat dengan rekan satu tim baru. Pertandingan memuncak dengan Mohamed Simakan menggandakan keunggulan sebelum jeda, dan Ayman Yahya memastikan kemenangan di menit-menit akhir—penampilan yang menunjukkan fleksibilitas dan kedalaman taktis Al-Nassr.

Al-Nassr Pamer Kedalaman Skuad dan Fleksibilitas Taktik

Pendekatan Al-Nassr terhadap Istiklol terukur. Tim mengelola tempo di babak kedua, menghemat energi, tetapi masuknya Mane dan Yahya menambah urgensi baru. Gol Mane pada menit ke-84, berkat umpan cekatan Felix, mengunci pertandingan. Tendangan Yahya di menit-menit akhir menambah kilau pada penampilan yang sudah rapi.

Ini bukan hanya tentang satu pemain. Ini tentang sebuah skuad yang belajar untuk berkembang tanpa hanya mengandalkan talisman mereka. Pertandingan tersebut menjadi bukti perencanaan taktis dan ketahanan Al-Nassr. Performa Felix melambangkan transformasi yang lebih luas: sebuah klub yang membuka babak baru sambil menghormati yang lama.

Jalan ke Depan: Peran Felix dan Warisan Ronaldo

Saat Al-Nassr mengincar babak sistem gugur, kebangkitan Felix menawarkan harapan dan sebuah cetak biru. Kemampuannya untuk mencetak gol, berkreasi, dan memimpin memberikan kehidupan baru ke dalam tim. Sementara itu, semangat legendaris Ronaldo masih belum memudar, dan Piala Dunia tetap menjadi hadiah yang ia dambakan. Bahkan ketika bintang Portugal itu mendekati ulang tahunnya yang ke-41, ia terus meningkatkan kualitas orang-orang di sekitarnya, menetapkan standar yang membentuk budaya tim.

Baca juga:  PSG Mau Eric Garcia? Barcelona Ketar-Ketir!

Ke depan, pertanyaan-pertanyaan tetap ada: Akankah Ronaldo tampil jika Al-Nassr mencapai tahap akhir kompetisi? Atau apakah obor kepemimpinan benar-benar sudah beralih? Yang jelas adalah bahwa Felix, yang pernah mencari tempat untuk disebut rumah, kini menulis cerita menarik di kancah sepak bola Asia.

Bagi Al-Nassr, kampanye ini lebih dari sekadar trofi. Ini tentang transisi, adaptasi, dan munculnya pemimpin baru. Dengan lima kemenangan dari lima pertandingan penyisihan grup, mereka berada di posisi yang tepat—sebuah perjalanan yang akan menguji identitas mereka yang terus berkembang.

(SA/GN)
sumber : azat.tv

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

"Jelas Kelas Dunia!" Lucho Puji Vitinha, Sebut Calon Ballon d’Or & Mirip Busquets.

Lucho nilai Vitinha "Jelas Kelas Dunia!", calon Ballon d'Or, mirip Busquets.

Inter Miami & Vancouver Kunci Tiket MLS Cup 2025!

Inter Miami & Vancouver kunci tiket MLS Cup 2025! Mereka adalah dua...

Cole Campbell Minta Cabut dari Dortmund! Klub Eropa Langsung Antre!

Cole Campbell minta cabut dari Dortmund! Klub-klub top Eropa langsung antre berebut...

Diaz-Jackson Telat Panas, St. Pauli Dilibas Bayern di Bundesliga!

Diaz-Jackson telat panas, St. Pauli tak berdaya dilibas Bayern di Bundesliga. Pertahanan...